Belakangan ini ramai diperbincangkan mengenai kasus gagal ginjal akut pada anak di Gambia, yang diduga terjadi setelah mengonsumsi sirup obat batuk. Dilansir WHO, keempat produk tersebut adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.
Dari analisis sampel masing-masing produk, ditemukan bahwa jumlah kandungan dietilen glikol dan etilen glikol tidak dapat ditoleransi oleh tubuh sebagai kontaminan tidak dapat diterima oleh tubuh. Diduga kandungan dietilen glikol dan etilen glikol tersebut menyebabkan gagal ginjal akut pada anak, khususnya anak di bawah usia 5 tahun.
Berbahayakah Dietilen Glikol dan Etilen Glikol bagi Tubuh?
Dietilen glikol dan etilen glikol memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu cairan bening, tidak berbau, sedikit kental dengan rasa yang manis. Senyawa ini dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga, seperti detergen, cat, sabun cuci mobil, minyak rem kendaraan, dan kosmetik.
Dietil glikol dan etilen glikol bersifat racun bagi manusia dan dapat berakibat fatal jika di konsumsi. Senyawa ini terkadang dapat mengontaminasi gliserin yang banyak digunakan dalam produk obat-obatan berbentuk cair seperti asetaminofen dan sulfanilamide.
Efek paparannya pada tubuh mencakup:
- Sakit perut
- Muntah
- Diare
- Ketidakmampuan untuk buang air kecil
- Sakit kepala
- Perubahan kondisi mental
- Gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.
Karena sifat racunnya, dietilen glikol dan etilen glikol tidak diperbolehkan dalam makanan dan obat-obatan. Selain itu, paparan dietilen glikol dan etilen glikol dapat memengaruhi jantung, sistem pernapasan, hati, dan pankreas..
Waspada Gagal Ginjal Akut pada Anak
Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan menerbitkan Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022.
Penerbitan Surat Keputusan tersebut terkait kasus gagal ginjal akut pada anak yang selanjutnya disebut AKI (Acute Kidney Injury), yang juga ditemukan di Indonesia meliputi Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bali dan Padang.
Hingga saat ini sebenarnya belum diketahui jelas apa penyebab AKI pada anak-anak di Indonesia. Namun dari laporan kasus yang diterima, semua didominasi oleh usia balita.
IDAI telah membuat panduan deteksi dini kasus AKI, apabila anak berusia di bawah 18 tahun mengalami gejala di antaranya:
- Demam
- Gejala infeksi saluran pernapasan akut (batuk; pilek)
- Gejala infeksi saluran cerna
Selain itu, orang tua juga wajib memantau warna urine anak. Bila produksi urine berkurang selama 24 jam atau tidak ada urine (BAK) selama 12 jam, maka segera bawa anak ke RS.
Urine berwarna coklat artinya anak mengalami gejala dehidrasi ringan, sedangkan urine coklat gelap dan pekat menunjukkan anak mengalami dehidrasi yang cukup berat.
Selama perawatan di fasyankes, anak akan diberi obat dan diawasi kondisinya. Beberapa pemeriksaan terkait jumlah fungsi ginjal juga akan dilakukan untuk mendeteksi gagal ginjal akut.
Dietilen glikol dan etilen glikol yang terkandung dalam obat sirup dapat berbahaya bagi tubuh. Orang tua disarankan bijak dalam memberikan obat sirup kepada anak. Lakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter dan konsumsi obat-obatan sesuai aturan dan anjuran dokter.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina